Bisnis properti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak ada matinya. Pengembang lokal pun gencar memasarkan produknya dan jaringan properti nasional memberikan tawaran investasi menggiurkan.
Di antara materi penawaran yang banyak diberikan pada konsumen adalah kenaikan harga jual dalam kurun waktu tertentu. Informasi soal progres harga ini, selain merangsang calon konsumen untuk segera membeli, juga membuat mereka tertarik karena berhitung soal nilai investasi.
Hal itu terlihat dari sejumlah peserta pameran properti yang bertajuk "The Biggest Property dan Interior Expo" yang dihelat Mavindo EO di Atrium Plaza Ambarrukmo, 16 - 21 Okbober 2012.
CitraSun Garden, misalnya, perumahan elit di Jalan Laksda Adisucipto Km 7 Yogyakarta tersebut, sejak mulai dipasarkan 2011 atau sekitar 12 bulan lalu, sudah mengalami kenaikan harga hingga 12 persen. Artinya, rata-rata kenaikan harga perumahan di lokasi itu mencapai 1 persen per bulan.
"Minat masyarakat sangat tinggi. Terbukti, sampai saat ini, sudah 50 unit terjual dari 159 unit," kata House Advisor CitraSun Garden, Silvia Tryasni Dewi, Rabu (17/10/2012).
Padahal hunian yang ditawarkan Grup Ciputra itu mulai Rp 903,1 juta - Rp2,859 miliar.
Kenaikan harga properti, kata Silvia, menjadi daya tarik konsumen, bahkan banyak warga luar daerah yang berburu properti di Yogyakarta.
"Kenaikan ini sangat wajar terutama properti landed housing, karena harga tanah di Yogyakarta kedua tertinggi setelah Bali," tuturnya.
Kenaikan harga juga terjadi di hunian CitraGrand Mutiara yang berlokasi di Jalan Wates Km 9 Balecatur. Perumahan yang menyasar segmen menengah itu juga sudah mengalami kenaikan tujuh persen sejak dua bulan lalu atau sekitar 3,5 persen per bulan.
"Kenaikan harga ini justru menjadi keuntungan konsumen. Artinya, mereka tidak sia-sia membeli rumah. Karena selain hunian, rumah juga merupakan salah satu investasi yang srategis," kata Marketing Citra Grand Mutiara, Yhonas Oktavianus.
Dengan progres harga hingga 3,5 persen per bulan, berarti nilai investasi di sektor ini jauh lebih menguntungkan ketimbang menanam uangnya di bank.
Selain memberikan informasi soal progres harga, pengembang lain juga menawarkan lokasi perumahan yang strategis. Lihat saja yang dilakukan perumahan Intan Property.
Melalui salah satu proyek andalannya, Tamansiswa Regency, pditawarkan lokasi strategis di tengah kota dengan harga yang relatif terjangkau.
"Kami menawarkan harga yang cukup bervariatif, mulai Rp321,7 - 900,3 juta. Dalam dua hari pameran saja, kami sudah bisa menjual dua unit di harga Rp 300-an juta," kata Marketing Intan Property, Evi Fiat.
Tak hanya rumah hunian, pameran perumahan ini juga menghadirkan pemain baru di bisang kondotel, yakni Indo-LuxendoHotel Jogja, yang akan berdiri di Jalan Tentara Pelajar atau tidak jauh dari Mataram City.
"Kami sebelumnya sudah settle di Bali. Kini, seiring perkembangan investasi, kami mulai ekspansi ke Yogya dengan menggandeng operator Swiss-Belhotel Segara," kata Marketing Indo-LuxendoHotel Jogja, Lina Susanto.
Kondotel 19 lantai yang ditawarkan dengan harga Rp 950 juta ini juga langsung laku 20 unit sebelum launching. Bahkan, untuk kamar president suite dan suite, sudah sold out.
"Kami memberikan rental guarantee 8 persen per tahun selama masa konstruksi. Ini paling tinggi dari pada yang ditawarkan oleh pengembang lainnya," tuturnya.(tribunjogja.com)
Di antara materi penawaran yang banyak diberikan pada konsumen adalah kenaikan harga jual dalam kurun waktu tertentu. Informasi soal progres harga ini, selain merangsang calon konsumen untuk segera membeli, juga membuat mereka tertarik karena berhitung soal nilai investasi.
Hal itu terlihat dari sejumlah peserta pameran properti yang bertajuk "The Biggest Property dan Interior Expo" yang dihelat Mavindo EO di Atrium Plaza Ambarrukmo, 16 - 21 Okbober 2012.
CitraSun Garden, misalnya, perumahan elit di Jalan Laksda Adisucipto Km 7 Yogyakarta tersebut, sejak mulai dipasarkan 2011 atau sekitar 12 bulan lalu, sudah mengalami kenaikan harga hingga 12 persen. Artinya, rata-rata kenaikan harga perumahan di lokasi itu mencapai 1 persen per bulan.
"Minat masyarakat sangat tinggi. Terbukti, sampai saat ini, sudah 50 unit terjual dari 159 unit," kata House Advisor CitraSun Garden, Silvia Tryasni Dewi, Rabu (17/10/2012).
Padahal hunian yang ditawarkan Grup Ciputra itu mulai Rp 903,1 juta - Rp2,859 miliar.
Kenaikan harga properti, kata Silvia, menjadi daya tarik konsumen, bahkan banyak warga luar daerah yang berburu properti di Yogyakarta.
"Kenaikan ini sangat wajar terutama properti landed housing, karena harga tanah di Yogyakarta kedua tertinggi setelah Bali," tuturnya.
Kenaikan harga juga terjadi di hunian CitraGrand Mutiara yang berlokasi di Jalan Wates Km 9 Balecatur. Perumahan yang menyasar segmen menengah itu juga sudah mengalami kenaikan tujuh persen sejak dua bulan lalu atau sekitar 3,5 persen per bulan.
"Kenaikan harga ini justru menjadi keuntungan konsumen. Artinya, mereka tidak sia-sia membeli rumah. Karena selain hunian, rumah juga merupakan salah satu investasi yang srategis," kata Marketing Citra Grand Mutiara, Yhonas Oktavianus.
Dengan progres harga hingga 3,5 persen per bulan, berarti nilai investasi di sektor ini jauh lebih menguntungkan ketimbang menanam uangnya di bank.
Selain memberikan informasi soal progres harga, pengembang lain juga menawarkan lokasi perumahan yang strategis. Lihat saja yang dilakukan perumahan Intan Property.
Melalui salah satu proyek andalannya, Tamansiswa Regency, pditawarkan lokasi strategis di tengah kota dengan harga yang relatif terjangkau.
"Kami menawarkan harga yang cukup bervariatif, mulai Rp321,7 - 900,3 juta. Dalam dua hari pameran saja, kami sudah bisa menjual dua unit di harga Rp 300-an juta," kata Marketing Intan Property, Evi Fiat.
Tak hanya rumah hunian, pameran perumahan ini juga menghadirkan pemain baru di bisang kondotel, yakni Indo-LuxendoHotel Jogja, yang akan berdiri di Jalan Tentara Pelajar atau tidak jauh dari Mataram City.
"Kami sebelumnya sudah settle di Bali. Kini, seiring perkembangan investasi, kami mulai ekspansi ke Yogya dengan menggandeng operator Swiss-Belhotel Segara," kata Marketing Indo-LuxendoHotel Jogja, Lina Susanto.
Kondotel 19 lantai yang ditawarkan dengan harga Rp 950 juta ini juga langsung laku 20 unit sebelum launching. Bahkan, untuk kamar president suite dan suite, sudah sold out.
"Kami memberikan rental guarantee 8 persen per tahun selama masa konstruksi. Ini paling tinggi dari pada yang ditawarkan oleh pengembang lainnya," tuturnya.(tribunjogja.com)

.jpg) 
 
 
 
 

1 Komentar:
salam kenal ;)
Replywaaw bneran tuh gan menguntungkan skali ya bisnis properti di jogja ??
oiya btw agan punya info ttg jual rumah purwokerto yg sdah SHM n aman lagi nyaman itu dmna ya ?? soalny ane lgi nyari ni gan
ditunggu ya agan infony
mkasih salam sukses :)
Posting Komentar